Postingan

Menampilkan postingan dari 2023

Dongeng

Gambar
                                                                Kancil yang cerdik               Pada zaman dahulu disebuah hutan dikepulauan di Indonesia, tinggallah seekor kancil yang cerdik ia selalu mencari keuntungan dalam setiap kesempatan. Sang kancil hidup damai berdampingan dengan hewan-hewan lainnya. Tempat tinggal para hewan tersebut dinamakan desa Flew. Kehidupan di desa Flew sangat rukun, aktivitas yang dilakukukan oleh para hewan seperti manusia pada umumnya. Mereka berkebun, mencari kayu bakar di hutan, bahkan berdagang di pasar.               Saat di pasar, hewan-hewan tersebut cuma mengenal sistem perdagangan barter. yakni barang yang ditukar dengan barang. Hal ini lah yang selalu membuat kancil mengambil kesempatan dengan mencari untung menipu hewan-hewan yang berdagang di sana.               Hari itu cuaca sangat cerah dengan angin yang bertiup sepoi, pagi-pagi sekali kancil sudah bangun dan bersiap kepasar. Ia berjalan menyusuri hutan desa Flew sambil membawa

Cerpen

Gambar
  Perkara 10.000 Oleh: Hengki Kurniawan Hesa menutup Kembali pintu kamarnya. Isak tangis masih terdengar dari luar kamarnya. Namun perlahan-lahan tangis itu pun mulai hilang. Ia pun tertidur dengan pulas dalam keheningan malam. Keesokan pagi ia terbangun dengan perasan yang masih sedih, seperti langit pada pagi itu yang berwarna abu-abu. Sepertinya akan turun hujan lebat. Perlahan ia membuka pintu kamar sambil mengintip, melihat kiri dan kanan mengecek seisi rumah seperti seorang mata-mata. “ibu dan kakak sepertinya masih di pasar, saatnya aku ke dapur untuk mengambil makanan.” Ucap Hesa dalam hati. Ia   mengdendap perlahan seperti maling menuju ke dapur lalu sesampainya langsung membuka kulkas dan mengambil beberapa cemilan, buah-buahan dan susu untuk dibawa kekamarnya. Karena saat ini Hesa sedang menjalani aksi mogok makan, sebagai aksi protes kepada ibu yang cuma memberi jajan 10.000 per hari. Ia menuntut agar uang jajannya dinaikkan menjadi 20.000 per hari. Hingga pada ma

STOP MENCONTEK !

Gambar
 

CERPEN

Gambar
    1. Cha-cha Oleh: Hengki Kurniawan Pagi itu cuaca cerah namun udara lembab masi sangat terasa, perlahan cahaya matahari mengangkat embun yang membasahi dedaunan. Pukul 06.45 pagi Laritza atau sering dipanggil Cha-cha sudah sampai disekolah dan duduk di kursi kelas dengan raut wajah yang terlihat lelah. Satu-persatu siswa mulai berdatangan dan memenuhi ruang kelas menempati tempat duduk masing-masing, perlahan suasana hening mulai terpecahkan. “Pagi cha!” sapa suci teman sebangku Cha-cha dengan sumringah. “Selamat pagi juga suci!” jawab cha-cha sambil tersenyum kecil. “Cha kamu sudah mengerjakan tugas Bahasa Indonesia?” tanya suci sembari memegang buku tulis yang digulung di tangannya. “Sudah Ci” jawab Cha-cha singkat. Hari ini anak-anak mendapat tugas Bahasa Indonesia bercerita tentang pengalaman diri sendiri. Setiap anak akan tampil satu-persatu bergiliran untuk menceritakan tentang dirinya. Kevin, Firas, Dwita, dan Suci telah selesai bercerita di depan kelas. Tibal